Home BIOGRAFI Fyodor Dostoevsky Crime and Punishment, sebagai Bentuk Reaksi Psikologis Manusia terhadap ‘Rasa...

Fyodor Dostoevsky Crime and Punishment, sebagai Bentuk Reaksi Psikologis Manusia terhadap ‘Rasa Bersalah’

464
0

Tulisan ini dibuat dengan tujuan memberi sebuah ulasan terhadap karya  seorang sastrawan tersohor Rusia yang baru dibaca. Fyodor Dostoevsky dikenal menulis buku berjudul: Crime and Punishment, The Brothers Karamazov, dan Notes From Underground, yang memiliki cita rasa yang gelap dalam karyanya.

Gelap dalam pembicaraan kali ini bukan gelap yang mengarah ke hantu atau kejadian horor dengan jumpscare tak karuan, melainkan gelap yang bersifat magi dan memunculkan rasa ingin tahu sampai mempengaruhi psikologis manusia.

Karya Fyodor Dostoevsky ini kerap kali dikaitkan dengan aliran filsafat seperti eksistensialisme yang membawa eksistensi manusia ke dalam aliran lainnya yaitu nihilisme dan absurdisme.

Tak heran jika dewasa ini, Fyodor Dostoevsky kerap kali disandingkan sebagai seorang filsuf daripada sastrawan atau novelis. Bahkan dalam diskursus kefilsafatan sekalipun, nama Fyodor Dostoevsky cukup sohor dibicarakan.

Beralih sebentar dari Fyodor Dostoevsky, ada satu keunikan dari buku literatur klasik yang masih diterbitkan dan diperjual-belikan hingga sekarang. Keunikan itu adalah kita sebagai pembaca, harus pintar memilah penerjemah dan penerbit yang baik agar tidak salah interpretasi atau menerjemahkan karya tersebut ke dalam imajinasi kita masing-masing.

Literatur klasik yang dibuat bukan pada era modern, membuat bahasa dan budayanya berbeda jika disamakan dengan era sekarang. Maka dari itu, sebagai pembaca kita perlu memperhatikan keunikan ini agar dapat menikmati karya sastra klasik.

Temukan penerbit yang sering menerbitkan karya klasik seperti: Wordsworth Classics atau Penguin Classics dan sebagainya, untuk membantu imajinasi pembaca lebih baik, namun tidak melenceng dari maksud asli sang novelis.

Penjelasan diatas hanyalah sekedar selingan sebelum kita menyelam lebih dalam terhadap novel Crime and Punishment karya Fyodor Dostoevsky, mungkin bisa menjadi sebuah kiat untuk yang baru memulai membaca literatur klasik. Novel Crime and Punishment yang diulas  ini merupakan terbitan Wordsworth Classics.

***

Secara singkat, novel ini menceritakan tentang seorang pemuda sebagai protagonis bernama Rodion Raskolnikov yang dihadapkan dengan kondisi diri dan keuangan yang terpuruk di St. Petersburg.

Pada suatu hari Raskolnikov memutuskan untuk melakukan sebuah crime, yang menurutnya adalah sebuah sikap yang bersifat utilitarian, yang kemudian beralih kepada punishment. 

Kendati tulisan yang dibuat ini untuk menganalisa segi segi psikologi karya Fyodor Dostoevsky dan menunjukkan pentingnya membaca karya sastra Rusia, pada tulisan ini akan didapati beberapa spoiler. 

Crime yang dicanangkan oleh Rodion Raskolnikov pada malam hari, membawa dirinya harus merasakan punishment yang menyentuh titik utama dari eksistensi dirinya.

Pribadi Rodion Raskolnikov yang terlalu percaya diri, arogan, dan sugestibel, membuat dirinya melakukan suatu kejahatan yang tidak masuk akal, namun dapat dipahami melalui alibi atau alasan dia melakukan kejahatan itu.

Sugestibel merupakan kondisi yang tepat dalam menggambarkan sang protagonis dalam novel ini, mengapa? Karena pendirian Rodion Raskolnikov yang tak kokoh dengan alasan bahwa dia berada dalam ambang kemiskinan dan dihadapkan oleh situasi sosial masyarakat yang bisa dianggap sebagai musuh hanya dari tatapan mata saja, membuat apapun kalimat yang dilontarkan oleh masyarakat adalah suatu ancaman bagi Rodion Raskolnikov.

Salah satu alasan dia melakukan pembunuhan selain karena kemiskinan adalah dia mendengar kabar burung bahwa jika Alyona Ivanovna meninggal, maka masalah banyak orang akan terselesaikan.

Rodion Raskolnikov melihat ini sebagai bentuk tindakan utilitarian, dimana dia dapat memaksimalkan kebahagiaan dan menyelesaikan masalah banyak orang jika satu orang saja hilang dari dunia ini. Alih-alih sugesti menjebak Raskolnikov untuk meyakinkan dirinya melakukan pembunuhan yang ada.

Sugesti dari Raskolnikov tak hanya berhenti sampai disitu, setiap ada orang yang menyinggung mengenai pembunuhan, dia akan merasa bahwa segala penjuru sudah tau bahwa dia adalah pelakunya, alih-alih mengaku, dia memilih untuk pingsan dan menunggu seseorang benar-benar membuktikan bahwa dia adalah pelakunya, yang baru kejadian pada klimaks dalam novel ini.

Sugesti yang menghantui Raskolnikov memberikan rasa takut yang nyata, hingga sang pasien mengalami kondisi fisik yang menurun, dimana Fyodor Dostoevsky berhasil menggambarkan ketakutan yang menghantui Raskolnikov selama dia mendapatkan punishment dalam dirinya.

Sugesti dan tindakan utilitarian yang digagas oleh Rodion Raskolnikov selama membaca novel ini merupakan bentuk interpretasi Fyodor Dostoevsky terhadap kaum sosialis.

Rodion Raskolnikov disini diibaratkan sebagai kaum sosialis ditengah gempuran kapitalisme yang diibaratkan sebagai Alyona Ivanovna, yang dibunuh oleh Rodion Raskolnikov.

Sebagai representasi dari kaum sosialis, wajar saja jika Rodion Raskolnikov melakukan pembunuhan dengan indikasi akan menyelamatkan banyak orang, apalagi kaum sosialis cenderung hidup berkelompok untuk mencapai tujuan yang sama dibandingkan harus berambisi mencapai kepentingan individu.

Membicarakan kaum sosialis dan kapitalis dalam novel Crime and Punishment adalah topik yang pas, karena begitu beragam permasalahan yang ditunjukkan Dostoevsky dalam novel ini, rasanya memang novel ini dibuat untuk menggambarkan awal abad modern dengan perdebatan antara sosialis dan kapitalis.

Reaksi Psikologis yang ditunjukkan oleh Rodion Raskolnikov dan berhubungan dengan dirinya sebagai kaum sosialis adalah interaksi dirinya dengan Sonia.

Sonia datang diibaratkan sebagai Tuhan bagi Raskolnikov untuk keluar dari belenggu rasa bersalah dan berani untuk mengungkapkan kejahatan yang sudah dibuatnya.

Sugesti dan rasa bersalah yang dihadapi oleh Raskolnikov, rasanya terbayarkan oleh kehadiran Sonia yang dapat kita terjemahkan disini sebagai psikiater atau psikolog yang menyelamatnya Raskolnikov.

Kaum sosialis juga identik dengan partisipasinya terhadap kehidupan sosial bermasyarakat, dimana kaum sosialis akan merasa sukses jika dirinya dapat menyenangkan banyak orang, mungkin ini juga yang menjadi alasan bangkitnya utilitarianisme dalam diri Raskolnikov.

***

Dalam merangkum novel Crime and Punishment, sebenarnya masih banyak topik yang dapat dibicarakan terutama dalam ranah eksistensialisme yang berbentuk absurdisme dan nihilisme, dan dapat dikaitkan lebih jauh dengan filsuf seperti Friedrich Nietzsche.

Namun, untuk menyelesaikan itu kita harus masuk ke dalam topik baru dan membuat artikel baru untuk merangkup pemikiran Fyodor Dostoevsky.

Pemikiran tentang Tuhan juga dapat dibicarakan, melihat posisi Fyodor Dostoevky yang tidak teis maupun ateis.

Rasa bersalah yang ditunjukkan oleh Raskolnikov, pada akhirnya adalah rasa bersalah yang akan dihadapi semua orang jika dirinya berurusan dengan sebuah crime. (Celine Tukan)

Sumber Bacaan:

Dostoevsky, F. (2000). Crime and Punishment . Hertfordshire: Wordsworth Classics.
Whitney, P. (2021, December 7). An Analysis of Crime and Punishment. Retrieved from The Classic Journal: https://theclassicjournal.uga.edu/index.php/2021/12/07/an-analysis-of-crime-and-punishment/
Parker, J. (2021, October 19). Why Did Dostoyevsky Write Crime and Punishment? Retrieved from The Atlantic : https://www.theatlantic.com/magazine/archive/2021/11/dostoyevsky-crime-punishment-birmingham-sinner-saint/620175/
Stephen, H. (2004). “…Jika Tuhan Tidak Ada, Maka Kita Akan Menciptakannya.” Masalah Ketuhanan dalam Pandangan Dostoevsky . Jurnal Filsafat Driyarkara, 1-11.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here