Judul : DINAMIKA POLITIK INDONESIA DIBACA DARI PAPUA: CUITAN PASKALIS KOSSAY

Penulis : Paskalis Kossay, S.Pd.MM

Spesifikasi : 15x 23 cm, xxiv + 334  halaman

Cetakan Pertama ,Juni 2019

ISBN : 978-623-7040-09-5

Penerbit : Tollelegi

 

Buku yang sedang dibaca ini merupakan kumpulan cuitan Paskalis Kossay yang tersebar di media sosial terutama facebook selama kurun waktu Oktober 2016- hingga Juni 2019. Berbeda dari cuitan-cuitan yang sering dijumpai di media sosial, cuitan Paskalis Kossay  memiliki arti dan kekhasan tersendiri karena ditulis dengan sangat serius dan secara rutin merespon dinamika politik Indonesia. Bagaikan buku harian, Paskalis Kossay menghadapi media sosial sebagai medium untuk mengungkapkan pikiran dan pandangannya. Begitu intensnya Paskalis Kossay menulis, statusnya/cuitan disukai banyak pihak dan dikutip oleh berbagai media. Bukan berlebihan jika tulisannya semacam cahaya yang menerangi siapa saja untuk membaca berbagai peristiwa yang terjadi.

Paskalis Kossay adalah salah satu politisi dan intelektual Papua yang tidak saja berkiprah di dunia politik  sebagai pengurus partai Golkar, tapi juga seorang yang terlibat dalam penulisan buku dan artikel tentang masalah-masalah Papua. Paskalis Kossay dilahirkan di sebuah kampung terpencil Elagaima, Kabupaten Jayawijaya pada 12 Maret 1963. Merupakan anak pertama dari pasangan Wonon Kossay (Alm) dan Ibu Iterekhe Hubi. Masa kecilnya  Paskalis Kossay dilalui dalam keluarga besar di lingkungan salah satu keturunan kepala suku di Lembah Balim, Kabupaten Jayawijaya.

Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar SD YPPK St. Fransiskus Elagaima pada tahun 1977, dilanjutkan ke sekolah menengah tingkat pertama, SMP YPPK St. Thomas Wamena tahun 1980/1981. Kemudian melanjutkan pendidikan Menengah Atas pada SMA Gabungan Kristen-Katolik Dok V Jayapura tahun 1984 dan meneruskan pendidikan tinggi di Universitas Negeri Cenderawasih Jayapura tahun 1988  sebagai sarjana Muda dan tahun 1999 menyelesaikan Sarjana Pendidikan. Kemudian tahun 2003 mengikuti pendidikan jenjang S-2 Magister Manajemen pada Universitas Hasanuddin di Makasar, selesai tahun 2005. Paskalis Kossay juga salah satu tokoh Papua yang dipercaya mengikuti kurus LEMHANNAS RI  KRA ke-39  tahun 2006.

Dari cerita orang-orang terdekatnya, sejak kecil Paskalis Kossay dikenal  sebagai orang yang cerdas baik  di sekolah maupun di masyarakat. Ia berpotensi sebagai seorang pemimpin sehingga dipercaya sebagai ketua OSIS dari SD sampai sekolah Menengah Pertama. Setelah menyelesaikan  pendidikan tinggi, pemuda Paskalis Kossay dipercaya sebagai Ketua Kerukunan Masyarakat Jayawijaya di Kota Jayapura dari 1996-1998.

Paskalis Kossay banyak bergerak di berbagai organisasi kepemudaan, antara lain bergabung dalam organisasi Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Efraim-Jayapura, maupun organisasi kepemudaan KNPI Provinsi Papua. Dalam organisasi politik, Paskalis Kossay mulai bergabung dengan Partai Golkar Provinsi Papua sejak 1998. Dalam organisasi partai politik inilah mengantarkan Paskalis Kossay muncul di panggung politik daerah. Pada Pemilu 1997 Paskalis Kossay terpilih menjadi anggota DPRD Kota Madya Jayapura.

Pada Pemilu 1999, Paskalis Kossay terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Papua dipercaya sebagai wakil ketua DPRD Provinsi Papua selama dua periode dari hasil Pemilu 1999 -2004 dan 2004-2009. Selanjutnya dalam Pemilu tahun 2009, Paskalis Kossay dipercaya oleh masyarakat Papua sebagai anggota DPR RI. Nama Paskalis Kossay mulai tenar sejak menduduki jabatan pimpinan DPRD Provinsi Papua.

Dalam pemilihan gubernur Provinsi Papua tahun 2005, Paskalis Kossay berpasangan dengan Gubernur Patahana Drs. J.P, Salosa (Alm) sebagai calon wakil Gubernur periode 2005-2011. Namun karena Drs. J.P. Salosa dalam perjalanannya mengalami halangan tetap (alm) maka pencalonan Paskalis Kossay sebagai wakil Gubernur saat itu gagal dicapai.

Suami dari Nyonya Rosmina Hubi ini, dikaruniai tiga orang anak. (1) Iwon Agustinus Kossay; (2) Wonikhe Feronika Kossay (alm); dan (3) Theresia Auresia Kossay.

Paskalis Kossay dikenal memiliki pandangan kritis terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan, politik, dan hukum. Komitmen dalam memperjuangkan aspirasi rakyat pun sangat gigih. Hal itu terbukti semasa sebagai anggota DPR RI, Paskalis Kossay banyak bersuara lantang  tentang aspirasi masyarakat Papua melalui lembaga DPR RI maupun melalui Kaukus Papua di Parlemen RI yang sengaja dibentuk oleh Paskalis Kossay dan kawan-kawan. Setelah seorang Paskalis Kossay tiada di lembaga DPR RI,  aspirasi masyarakat Papua di lembaga terhormat tersebut  mulai sepi bagaikan rumah kosong ditinggal penghuni.

Pandangan Paskalis Kossay tergolong begitu cerdas, dinamis dan kritis terhadap masalah-masalah daerah sehingga tokoh Papua yang satu ini sering dijadikan sebagai nara sumber oleh berbagai media. Jika dicermati baik pandangan tentang masalah Papua begitu menarik.  Dia sering berbicara lepas, apa adanya tidak peduli dengan konsekuensi politik yang bisa diterima.

Sejalan dengan pandangan Paskalis Kossay tersebut, ada beberapa buku yang sudah ditulis olehnya, semuanya tentang masalah Papua. Buku-buku karya Paskalis tersebut diantaranya : “Pergumulan Putera Baliem di Senayan : Pandangan Paskalis Kossay,  S.Pd, MM” (2011); “Konflik Papua : Akar Masalah dan Solusi” (2011), “Inisiatif Membangun Papua Tanah Damai  Melalui Evaluasi 10 Tahun Pelaksanaan Otonomi Khusus” (2012), “Pemekaran Wilayah di Tanah Papua : Solusi atau Masalah” (2012), “Membangun Papua dengan Hati” (2013), “Jalan Panjang yang Berliku : Refleksi 50 Tahun Integrasi Papua Ke dalam NKRI” (2013), “Arah Baru Kebijakan Membangun Papua: Sebuah Usulan untuk Jokowi –JK”(2014), “Kesepakatan Papua Bersatu : Menyikapi Isu Pemekaran Daerah” (2014), “Jalan Damai Menuju Papua Sejahtera” (2015), dan “Konsepsi Penyelesaian Konflik dan Kekerasan di Papua : Sebagai Solusi Jalan Damai Menuju Papua Sejahtera” (2015)

Dari kiprahnya selama ini termasuk kegigihannya untuk menulis artikel dan buku, memungkinkan kami untuk selalu percaya diri menerbitkan  tulisannya menjadi buku. Tentu saja ia memiliki penggemar dan pembaca buku.

Buku “ Dinamika Politik Indonesia Dibaca dari Papua : Cuitan Paskalis Kossay (f)” ini seluruhnya berisi pandangan Paskalis Kossay tentang berbagai masalah sosial, politik, hukum dan keamanan dalam dinamika politik Indonesia selama kurun waktu Maret 2016 hingga awal Juni 2019. Dari beragam isu yang diulas, tentu tidak semua ditampilkan dalam buku ini. Meski demikian, dari artikel yang terkumpul dapat diklasifikasikan dalam delapan bagian yakni  (1).  Kepemimpinan Jokowi; (2) Pembangunan Papua; (3) Konflik Papua; (4) Freeport dan Ekonomi Indonesia; (5) Dinamika Politik Indonesia; (6) Pemilu di Papua, (7) Kembali ke Pancasila; dan (8) Ucapan dan Tindakan yang mengulas tentang kiprah beberapa tokoh.

Memang, karena tulisannya bersifat esai, spontan dan merespon peristiwa dan kejadian pada saat dimana tulisan dibuat, maka subyektivitas individual menjadi tak terelakan. Karena itu, pada setiap artikel dicantumkan tanggal kapan tulisan ini dibuat dan dipublikasikan sehingga memudahkan pembaca memahami konteks tulisan dan subyektivitas penulis.

Namun demikian, seluruh muatan utama kumpulan tulisan ini tetap dalam konteks sosial politik masyarakat Papua.  Di sinilah buku ini menjadi penting dan menarik karena situasi politik nasional coba dimaknai, karena berangkat dari pandangan bahwa realitas lokal tak lain adalah buah dari tingkah laku politik nasional.

Secara kualitatif, pandangan Paskalis Kossay, S.Pd.MM ini memberikan pencerahan ke arah prespektif baru jika dianalisis secara mendalam dan akan memberikan jalan keluar yang bersifat solutif dalam menyikapi berbagai masalah di Tanah Papua yang tidak lepas dari politik nasional. Kami sugguhkan kepada pembaca terutama bagi pemerhati masalah Papua, kiranya buku “Cuitan Paskalis Kossay (f) Politik Indonesia Dibaca Dari Papua” ini bisa dipakai sebagai alternatif pilihan referensi dalam upaya penyelesaian masalah Papua.

Buku ini menarik dibaca karena tulisan berangkat dari kelugasan, spontanitas dan apa adanya. Kami berharap semoga buku ini melengkapi buku-buku tentang Papua.

Semoga bermanfaat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here