Judul: Apolo Safanpo : Seribu Gagasan, Seribu Tindakan untuk Papua Selatan

Penulis:

Benjamin Tukan
Ronny Imanuel Rumboy

Halaman  : 300
Ukuran Buku : 15×23 cm

Penerbit : Tollelegi, Agustus 2024

ISBN :

Buku berjudul : Apolo Safanpo : Seribu Gagasan, Seribu Tindakan untuk Papua Selatan” secara khusus menceritakan perjalanan Apolo Safanpo selama hampir dua tahun (2022 -2024) menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Selatan.

Selama dua tahun itu, Apolo Safanpo tidak saja menjalankan tugas sebagai penjabat gubernur, melainkan juga bertindak sebagai pemimpin dalam menggerakan masyarakat membangun provinsi baru menuju kesejahteraan bersama. Berbagai kebijakan, dan program, serta terobosan telah diambil dan diimplementasikan untuk mendukung percepatan pembangunan di provinsi baru, Provinsi Papua Selatan.

Sekalipun buku ini lebih banyak berbicara tentang kiprahnya sebagai Pj Gubernur Papua Selatan selama hampir 2 tahun, hal ini tidak berarti mengabaikan sisi biografinya yang menempatkan Apolo Safanpo dalam konteks sejarah dirinya dan masyarakatnya. Bagaimana pun setiap perubahan yang berlangsung dalam masyarakat dan perubahan dalam dirinya yang menempatkannya sebagai pemimpin merupakan akibat dari interaksi yang intens antara dirinya dengan masyarakatnya. Dalam kerangka ini, bisa disebut bahwa prestasi yang diperolehnya bukan semata sebagai akibat dari usaha pribadi dan kemampuan dirinya, namun hasil dari interaksi yang khas dari waktu sejarah dan tempat

Provinsi Papua Selatan bukanlah Provinsi yang dengan mudah bisa disamakan dengan Provinsi-provinsi lain di Indonesia bahkan di Papua sendiri. Provinsi Papua Selatan pun tidak bisa dibandingkan dengan dua provinsi baru yang lain, Papua Tengah dan Papua Pegunungan, yang memiliki kesamaan dalam sejarah peresmian pada 11 November 2022. Letak perbedaan pada dinamika masyarakatnya, yang berbeda satu dengan yang lain, dan kalau pun mau dipaksakan untuk berbeda, maka, inilah provinsi yang tidak berbatas langsung dengan provinsi Induk, Provinsi Papua. Konsekuensinya bahwa sudah sejak lama, memang jauh dari pusat kekuasaan.

***

Ada beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam membaca kiprah Apolo Safanpo selama menjadi penjabat gubernur.  Pertama sikapnya yang rendah hati, yang menempatkan masyarakat di atas segalanya. Sikap ini didorong oleh pengalaman hidupnya sendiri sejak lahir di Agats-Asmat, kemudian ke Jayapura untuk melanjutkan pendidikan menengah, ke Jawa untuk meenuntaskan pendidikan tinggi, kembali Jayapura untuk menjadi dosen, dan kembali ke Merauke untuk menjadi penjabat Gubernur. Perjalanan panjang dan berliku itu selalu disertai cita-cita membangun dan melayani masyarakatnya.

Kedua, kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. Apolo Safanpo menjalani pendidikan yang baik, yang kemudian tidak saja membuat dirinya mempraktikan ilmunya sebagai dosen dan staf ahli melainkan juga membentuk dalam dirinya sikap dan karakter keilmuwan. Selain sebagai rektor universitas Cenderawasih dua periode, sebagai dosen dan pengajar, Apolo memiliki segudang pengetahuan dan keprihatinan yang menciptakan pribadinya sebagai intelektual yang tidak kekurangan dalam metode dan gagasan. Ia termasuk intelektual jalan ketiga, meminjam konsep yang dipakai Prof Dr. Cornelis Lay, ia menunjukkan dengan cukup baik bahwa gagasan harus mewujudkan dalam tindakan dengan spenuh integritas.

Ketiga, Apolo Safanpo adalah seorang yang pluralis. Dua hal yang disebutkan sebelumnya yakni sikap rendah hati dan kompentesi yang mumpuni dari segi keilmuwan membawanya sebagai seorang yang plulralis. Seorang yang rendah hati adalah seorang (pemimpin) pelayan yang mengahargai setiap pribadi sebagai ciptaan Tuhan. Demikian, sebagai seorang intelektual, pluralisme adalah kata kunci dalam memahami kenyataan alam dan manusia sekaligus  menempatkan keberagaman itu sebagai kunci menghadapi masa depan dengan perubahan yang begitu cepat.

Tiga sikap dan karakter Apolo Safanpo ini dengan mudah bisa dirangkum dalam kalimat yang dipakai pada judul buku ini yaitu “Seribu Gagasan, dan Seribu Tindakan untuk Papua Selatan”. Apa yang dimiliki Apolo Safanpo adalah hal-hal yang dimiliki hanya sedikit pemimpin. Banyak pemimpin yang hanya memiliki salah satu saja. Banyak juga yang tidak memiliki keduanya, namun hanya berani ikut dalam konstestasi pemilihan pemimpin, karena didasarkan hanya pada ambisi semata.

Gagasan dan tindakan Apolo Safanpo dalam membangun Papua Selatan sekurang-kurangnya dalam dua tahun terakhir, dikumpulkan dan dikonsolidasi dengan maksud dapat menjadi referensi khalayak umum khususnya masyarakat Papua Selatan yang memiliki harapan akan hadirnya sosok-sosok pemimpin yang mau melayani masyarakatnya dengan rekam jejak yang jelas dan dapat dipercaya.

Buku ini terdiri dari enam bagian, yaitu, (1) Menjadi Penjabat Gubernur Papua Selatan dan pengenalan serba singkat akan sosok seorang Apolo Safanpo. (2) Tugas tugas yang diberikan kepadanya sebagai Penjabat Gubernur Papua Selatan, (3) Perhatian yang intens terhadap pembangunan Papua Selatan, (4) Potensi yang menurutnya perlu dikembangkan, (5) Kegiatan blusukan, dan (6) bagian penutup yang merupakan rangkuman dari buku in.

Penerbitan buku ini memiliki tujuan sebagai berikut : Pertama, mengambarkan interaksi antara Pj Gubernur dan Masyarakatnya. Perjalanan karir seorang Apolo Safanpo disatu sisi, dan perjalanan masyarakat di sisi lain dan bagaimana keduanya dapat berinteraksi.

Kedua, menggambarkan kemampuan Apolo Safanpo yang melampaui hal-hal yang bersifat privat dan personal dan hingga mampu mencipatkan pemahaman akan dunia publik kepemerintahan yang baru dan lebih baik.

Ketiga, mengingatkan kembali akan pemahaman diri masyarakat Papua Selatan yang berhubungandengan lingkungan, sejarah dan struktur masyarakatnya. Dengan itu buku ini tidak sekedar memberi pengetahuan, tetapi juga mendorong partisipasi warga untuk terlibat dalam kehidupan publik yang lebih luas. Buku ini memungkinkan orang memahami pengalaman individual dalam kaitannya dengan struktur dan relasi masyarakat yang lebih luas.@

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here