Judul Buku : ABDI PAPUA  : Pesan  Singkat Kapolda Papua Irjen Pol Drs Paulus Waterpauw

Tim Penyusun :Mathias Refra & Benjamin Tukan

Spesifikasi Buku : 13 cm  x 20 cm, xx + 225 halaman

Cetakan Pertama: Maret 2017

ISBN : 978-602-74885-3-3

Penerbit : Tollelegi

 

Buku ini diterbitkan saat Paulus Waterpauw masih menjabat Kapolda Papua dan berpagkat Irjen Pol. Sebagai Kapolda Papua, Waterpauw banyak menjadi perhatian publik dan media. Di samping segala tentang Papua selalu menarik perhatian media, tapi lebih dari itu setiap perhatian tentang Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw selalu dicari dan dijadikan nara sumber yang penting.

Sebagai perwira polisi tentu saja prestasi Irjen Pol Paulus Waterpauw tidak diragukan. Belum lagi pada hal yang selalu melekat pada beliau adalah putera asli Papua yang menjadi Kapolda Papua. Prestasi ini pun tidak gampang, namun  dapat dilaluinya.

Irjen Pol Paulus Waterpauw adalah seorang pribadi yang kompeten sekaligus komplit. Penampilannya sederhana namun tidak menyembunyikan sikap tegas penuh integritas sebagai seorang pemimpin. Beliau dekat dengan semua kalangan, namun kedekatan itu tidak membuat dirinya terombang-ambing, malahan semakin membenarkan  dirinya sebagai pribadi yang autentik sekaligus relavan.

Kapan saja Beliau bisa dijumpai, bercerita apa adanya dari hal yang terlampau serius hingga hal-hal remeh temeh sekadar canda tawa sebagai pelipur lara. Setiap kejadian yang berhubungan dengan tugasnya dengan cepat diresponnya tanpa sedikit pun meninggalkan cara berpikir untuk mencari akar masalah dan solusi yang tepat sasaran untuk diterima semua pihak.

Pribadi yang murah senyum ini membuktikan dirinya sebagai seorang yang selalu optimis dan menghormati manusia sebagai aktor terpenting dalam setiap masalah. Beliau tetap sebagai “magnet” yang luar biasa dalam menarik perhatian orang terhadap sebuah solusi.

***

Buku yang mendapat kata pengantar dari Prof Adrianus Meliala, Ph.D dan Epilog Dr. Ir. Apolo Safanpo ini adalah buku yang mengungkapkan tentang sikap dan pandangan Beliau atas berbagai masalah dan solusi selama menjadi Kapolda Papua. Walau saat buku ini terbit beliau masih menjabat sebagai Kapolda Papua dan masih ada banyak perkembangan dan perubahan ke depan. Beberapa kutipan yang ada dalam buku ini kurang lebih menggambarkan sikap dan pandangannya.

Secara garis besar buku ini tersusun dalam tiga bagian, yaitu bagian pertama, mengenal lebih dekat dengan Irjen Pol Paulus Waterpauw, bagian kedua merupakan cuplikan-cuplikan pernyataan dan himbauan beliau yang tersebar di beberapa media dan terakhir bagian penutup yakni beberapa ringkasan dan catatan tambahan. Buku ini dilengkapi dengan bagian lampiran yaitu dua Maklumat Kapolda Papua yakni  Maklumat Kapolda Papua Nomor Mak / 2299 / XI / 2016 tentang Larangan Membawa dan Menyimpan Senjata Tajam, Senjata Api dan Bahan Peledak, dan Maklumat Kapolda Papua Nomor Mak/   2214   /IX/2016 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Antara satu bagian dengan bagian yang lain dalam buku ini merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan dalam memahami apa saja yang dilakukan Irjen Pol Paulus Waterpauw sebagai Kapolda Papua.

Pada bagian pertama “Mengenal Lebih Dekat dengan Irjen Pol Paulus Waterpauw” dituliskan seputar kelahiran, pendidikan dan jenjang karir yang dilalui Irjen Pol Paulus Waterpauw, agar pembaca dapat mengenal latar belakang hidup nya. Tentang hal ini Irjen Pol Paulus Waterpauw juga pernah menerbitkan buku  “Biografi & Jejak Pemikiran Paulus Waterpauw : Mengabdi dengan Hati”, yang beberapa hal dari buku Biografi itu,  kami muat kembali  di buku ini sambil menambah lagi sisi-sisi yang belum disinggung dalam buku itu.

Bagian kedua buku, “ Pesan Singkat Kapolda Papua”, berisikan peryataan dan himbauan beliau baik menyangkut Internal Polda Papua, berbagai kasus kamtibmas, maupun tentang perkembangan masyarakat Papua. Untuk diketahui, sebelum kami menelusuri pemberitaan media yang berhubungan dengan pertanyataan Beliau, terlebih dahulu kami menyusun beberapa pertanyaan untuk memudahkan dalam memilah berbagai pernyataan yang diberitakan media.

Satu pertanyaan penting adalah bagaimana pandangan dan himbuan Irjen Pol Paulus Waterpauw  dalam mewujudkan visi Polda Papua? Visi Polda Papua itu adalah “Terwujudnya postur Polri di Polda Papua yang profesional, bermoral dan modern dan memahami kultur masyarakat Papua, mampu melaksanakan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang terpercaya dalam memelihara kamtibmas dan menegakan hukum dengan tetap menghormati kaidah-kaidah, norma, adat dan budaya masyarakat Papua”.

Buku ini memilih untuk mengutip pernyataan-pernyataan Waterpauw yang diberitakan media sebab pernyataan-pernyataan itu kurang lebih sudah dibaca dan sudah pula membawa perubahan pada realitas tempat masalah itu ada; tempat jurnalis merujuk pada konteks pemberitaan.

Kompilasi pernyataannya di media yang terdapat dalam buku ini lebih banyak diambil dari pemberitaan selama tahun 2016. Sejak Pelantikan Beliau menjadi Kapolda Juli 2015, hingga Desember 2016 kami hanya memuat dua pernyataan beliau yakni pada saat pelantikan dan pada  Desember 2015 tentang kasus Sinak. Kasus Sinak boleh dikatakan menjadi perhatian media di akhir tahun 2015. Dengan kata lain, apa yang dibaca, lebih banyak menyangkut kiprahnya selama tahun 2016.

Sekalipun penyusun buku ini tidak membuat riset mendalam, dan hanya melakukan kompilasi  dari pernyataan di media secara terbatas, namun kiranya dapat mengantar pemahaman tentang kiprah Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw. Tidak sekadar cuplikan demi cuplikan dari peryataan Irjen Pol Paulus Waterpauw di media, pengerjaan buku semacam ini pun dipandang sebagai usaha pendokumentasian yang terarah untuk memberi gambaran pada realitas masyarakat dalam kurun waktu tertentu dan konsistensi sikap dari Irjen Pol Paulus Waterpauw yang membuat pernyataan itu.

Media “berlari” dengan kecepatan tingggi. Berita kemarin segera menjadi usang dan diburu serta ditimpali berita hari ini.  Besok pun punya ceritra dan beritanya sendiri yang membuat hari segera menjadi masa lampau. Mengungkapkan kembali dalam bentuk dokumentasi seperti yang terdapat dalam buku ini adalah cara yang dipandang perlu juga dalam konteks media.

Dengan cara itu,  ada hal-hal yang terus selalu dijadikan acuan untuk melihat secara kritis perkembangan masyarakat dan perkembangan tokoh yang berperan dalam masyarakat, apa yang relevan dan apa yang sudah tidak lagi relevan karena mengalamai perkembangan.

Buku ini ditujukan tentu bagi masyarakat Papua, jajaran kepolisian di wilayah Polda Papua dan kepada siapa saja yang yang punya ketertarikan tentang perkembangan masyarakat Papua dan perkembangan kepolisian. Tentu saja hal yang baik  demi kepentingan bersama mestinya dibicarakan secara terus menerus untuk menjadi pedoman hidup bersama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here